Thursday 10 May 2012

Steven Patrick "Morrissey" - Sosok Yang Paling Dihormati Se-Inggris Raya




Steven Patrick Morrissey atau yang lebih dikenal dengan nama Morrissey atau Moz ini lahir pada 22 Mei 1959 dilingkungan keluarga katolik asal Country Kildare, sebuah daerah kecil di Irlandia yang kemudian mereka sekeluarga hijrah ke Manchaster, Inggris. Bisa dibilang Morrissey dibesarkan dilingkungan keluarga yang religius dan sederhana. Ayah morrisey, Peter bekerja sebagai kurir di rumah sakit dan ibunya, Elizabeth seorang asisten pustakawan.
Johnny Marr
Sebagai salah satu musisi yang cukup disegani karena pengaruhnya didunia musik indie, Morrissey memulai karirnya dengan bergabung kesebuah band bernama The Nosebleeds ditahun 1978 yang sempat bermain dibeberapa konser musik dan sempat beberapa kali muncul dimajalah. Pengisi gitar The Nosebleeds saat itu adalah Billy Duffy, Morrissey banyak menulis lagu bersamanya, namun sayang tidak ada satupun karya mereka yang masuk ke dapur rekaman hingga band itu bubar ditahun terbentuknya.




The Smiths.

Di awal tahun 1982, Morrissey bertemu dengan seorang gitaris "Johnny Marr" yang sangat sejalan pikiran dengannya dan langsung mulai menulis lagu bersama. Setelah merekam beberapa demo tape, Morrissey mencari personil lainnya seperti Mike Joyce dan Dale Hibbert dan membentuk sebuah band alternatif rock yang tergabung dalam The Smiths sebagai vokalis sekaligus penulis syair yang terkenal akan tema-tema dramatis, suram, dan masa lalu yang menjadi teror. Karir Morrissey bersama The Smiths bisa dibilang seperti roket, tak lama semenjak terbentuknya The Smiths langsung menduduki berbagai chart di UK lewat single-single-nya seperti The Chairming Man, What Difference Does It Make?, dan Hand In Glove. Kesuksesan karir The Smiths terus berlanjut hingga dipencapain album ke-empat mereka yang berjudul "Strangeways, Here We Come". Disaat proses pembuatan album ini Morrissey sudah sedikit merasakan frustasi pada The Smiths, padahal hingga album terakhir ini The Smiths masih menjajah berbagai chart dan penjualan di Uk. Faktor lainnya datang dari Johnny Marr sendiri yang merasa lelah dan berada di tingkat kecanduan alkohol yang cukup serius, maka ia memutuskan untuk beristirahat pada pertengahan juli 1987 sebelum album Strangeways, Here We Come dirilis, dan itu sangat membawa pengaruh ke anggota The Smiths lainnya. Saat diwawancarai oleh NME, Johnny Marr keluar dari The Smiths bukan karena perselisihannya dengan Morrissey namun alasan dia hanya ingin memperluas musiknya. Lucunya, saat album Strangeways, Here We Come dirilis, The Smiths sudah bubar, dan anekdot yang tersebar untuk album ini adalah Strangeways, Here We Comes, and Break-up.


Solo Karir  
 
Karir bermusik Morrissey tidak hanya berhenti sampai disitu saja, ternyata ia mempunyai pandangan yang lebih besar dari kesuksesan The Smith. Karirnya semakin melambung setelah ia memutuskan untuk menjadi solois. Dan dahsyatnya lagi, hampir semua karya Morrissey diakui mempengaruhi pergerakan musik dunia. Bersamaan dengan terjunnya kepasar album Strangeways dan bubarnya The Smiths, Morrissey langsung menunjukkan potensi sebagai vokalis solo. Setahun kemudian keluarlah album perdana, Viva Hate yang langsung meroket pada tangga lagu di Eropa, seperti di Inggris dan Swedia.

Sampai pada fase karir Morrissey benar-benar melambung dan banyak menjadi sorotan publik di tahun 1994. Melalui penjualan album Vauxhall and I, serta peran sebuah singel yang ada didalamnya, "The More You Ignore Me, The Closer I Get" berhasil membawa Morrissey pada masa-masa emasnya yaitu pencapaian angka penjualan album yang luar biasa. Dari situ Morrissey terus menuangkan ide-idenya dalam sebuah satire dan sarkasmus yang dikemas dalam album Southpaw Grammar (1995), Maladjusted (1997), You Are the Quarry (2004), Ringleader of the Tormentors (2006) dan di tahun – tahun terakhir sesudah album yang mengembalikan dirinya sebagai seorang solo artis jenius “You Are The Quarry”, ia seperti kelebihan batas dengan permainan kata – kata sarkastik yang keluar dari mulutnya. Tapi di album Years Of Refusal (2009), ia kembali dan ia kembali dengan pelukan hangat dan penuh agresifitas.



Hal menarik lainnya selepas dari karya-karyanya adalah gaya hidup, kebiasaan, sikap dan kehidupannya yang penuh dengan misteri. Banyak yang mencibir masalah orientasi sex Morrissey yang disinyalir seorang gay karena lirik yang ia tulis selama bermusik dengan The Smiths, dan termasuk sang idola, James Dean yang juga seorang guy dan menjadi idola Morrissey. Namun tetap, diluar itu Morrissey merupakam sosok yang sangat dhormati oleh banyak musisi se-Inggris Raya bahkan dunia.

Bagus, *ditulis untuk Trekr Magazine

No comments:

Post a Comment